Hallo sobat berilmu, trima kasih karna telah membuka artikel saya.
Nah di kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menceritakan salah satu pengalaman, di mana saya ikut perlombaan Syair di Sekolah terbesar dan terkeren di Pekanbaru.
Sebelumnya, sobat berilmu sudah pada tau belum apa itu Syair?
Singkatnya, Syair berasal dari bahasa Arab, yaitu Syu’ur yang berarti “perasaan”. Nah Syair ini sendiri di gunakan untuk melukiskan hal-hal yang panjang misalnya tentang suatu cerita, nasihat, agama, cinta, dan lain-lain.
Sobat berilmu pasti penasaran kan gimana rasanya ikut lomba di Sekolah terbesar dan terkeren se-Pekanbaru? Yuk kita baca.
Daftar Isi
Pengikut Pertama Kali

Lomba Syair-Saya pertama kali ikut Syair itu pada kelas 5 SD. Saya terjun di dunia Syair karna mengikuti keturunan. Dulu sebelum saya ikut Syair, abang saya lah yang duluan ikut Syair.
Setelah kakak saya lulus sekolah dasar, tahun berikutnya saya ditugasi oleh seorang guru yang kebetulan mengajar kakak saya Syair terlebih dahulu.
Nah di tahun berikutnya lagi saat saya lulus SD, adik saya lah yang menggantikan saya untuk terjun di bidang Syair.
Pada awal nya saya tidak tertarik pada Syair, namun yasudah lah jalanin aja ucap saya. Lama kelamaan saya mulai menyukai bidang Syair, karna Syair ini merupakan pengungkapan dari perasaan kita yang di tuangkan dalam tulisan yang pada pengucapan nya memiliki nada-nada yang indah.
Apa Saja Yang Di Ajarkan Dalam Syair

Berbagai Jenis Syair
1. Puisi agama
Dari namanya saja sudah Syair agama, pasti di dalam nya juga mengandung unsur keagamaan.
Contoh-contoh puisi keagamaan:
Saya berbakti kepada orang tua bukan sekedar balas jasa
Saya berbakti kepada orang tua untuk ke surga
Saya kembali pulang bukan sekedar nostalgia
Saya kembali pulang untuk ke surga
2. Syair Romantis
Puisi romantis adalah puisi tentang romansa, cerita rakyat, dan banyak lagi.
Contoh Syair romantis:
Kupilih kamu bukan sekedar cinta
Kupilih kamu untuk ke surga
Kujauhi yang lain bukan karena tak suka
Kutinggalkan yang lain karena takut dosa
3. Mari Persahabatan
Sesuai dengan namanya, syair ini membahas persahabatan.
Contoh-contoh puisi Persahabatan:
Teman-teman yang terkasih, ingatlah bahwa
kita hanya bertemu sebentar,
tetapi Anda akan selalu mengingat
Cinta yang sangat dalam ini
Hai sahabat jika lain waktu bertemu
Engkau bersama teman baru
Jangan kau lupakan diriku
Hendaknya kita mengenang masa lalu
Nada Dalam Puisi

Nah, pelajaran Syair juga diajarkan bagaimana membuat nada dalam Syair yang saya baca begitu indah dan enak didengar.
Nada dalam syair dapat menentukan suasana dalam Syair. Seperti halnya dalam puisi, jika puisinya bertema tentang kebahagiaan maka nada dalam puisi tersebut juga akan bernada riang dan bahagia.
Begitupun sebaliknya jika puisinya bertemakan tentang kesedihan maka nada dalam puisi tersebut juga akan bernada sedih dan sendu.
Bagi saya pada pelajaran Nada inilah materi yang sangat sulit untuk saya pelajari, karna sejatinya suara saya itu berat, lalu susah bernafas panjang.
Yeey Ikut Lomba Juga
Setelah di ajarkan banyak sekali materi dari guru saya, kini tibalah untuk saya mengikuti lomba di Sekolah terkeren se-Pekanbaru itu.
Sebelum berangkat lomba, tak lupa untuk memperindah tampilan, mulai dari kostum, sedikit make up serta aksesoris lainnya.
Akhirnya saya beserta guru berangkat menuju Sekolah terkeren itu.
Saat sampai di depan pagar sekolah, saya beserta guru telah di sediakan bus kecil untuk menuju tempat lomba nya.
Saya takjub saat berada di dalam bus itu, karna untuk sampai ke tempat lomba nya saja harus memakai bus khusus.
Setelah sampai di lokasi, kondisi tempat lomba sudah sangat ramai dengan peseta” lomba lainnya dari berbagai sekolah.
Akhirnya acara di mulai.
Saat menunggu giliran membacakan Syair, saya gugup dan gerogi takut nanti salah membacakan nya.
Sambil menunggu nama di panggil, saya latihan sejenak supaya tidak gugup di depan peserta lainnya saat membacakan Syair nanti.
Beberapa saat kemudaian saya berdiri karna mendengar panggilan dari juri. Pada saat itu saya membacakan Syair berjudul Keadilan dan Sikap Rendah Hati.
Textnya yaitu:
- Keadilan
O Ananda Mustika Bunda,
Adil dan benar harus
membela dengan sekuat tenaga
Untuk pahala hidup Anda.O Ananda sayang, bunga hasratmu agar
ayahmu bersikap
adil, jangan malu-malu, jujur, jangan
menolak
- Sikap rendah
O, kamu yang bangga dengan kesombonganmu,
jangan mabuk dengan dunia.
Jangan memandang kekayaanmu
sehingga hidupmu tidak menderita
Singkat cerita, lomba telah usai dan semua peserta di ajak jalan-jalan mengelilingi Sekolah itu dengan bus khusus yang telah di sediakan.
Lalu kami berhenti di salah satu tempat yang berada di dalam lingkungan Sekolah tersebut, tempat itu bernama Gedung Theater. Kami di ajak kesana untuk melihat sebuah pertunjukan dari Sekolah itu.
Saat saya masuk ke dalam tempat itu, sekali lagi saya takjub dengan keindahan Gedung tersebut.
Bagi saya Gedung itu lebih seperti Bioskop, tempat nya luas dengan pencahayaan yang kurang lalu semua pandangan terfokuskan ke arah panggung dan layar lebar tempat dimana siswa-siswanya membawakan pertunjukan yang menurut saya sangat-sangatlah Amazing.
Setelah dari situ saya beserta guru-guru pun pulang ke Rumah masing-masing.
Akhirnya Dapat Juara 2
Beberapa hari berlalu, guru saya memberikan informasi bahwa saya mendapat juara 2 dalam lomba Syair tersebut dan Sekolah yang mengadakan lomba itu mengisyaratkan agar besok jam 9 menjemput piala nya di Sekolah mereka.
Saya tidak menyangka bakalan mendapat juara 2 pada perlombaan Syair tersebut sebab, saya menilai peserta lainnya sangat bagus membacakan Syair yang ia bawakan.
Setelah mendapat kabar tersebut, saya di beri apresiasi oleh guru beserta teman-teman, atas prestasi yang telah saya raih.
Keesokan harinya, saya dan beberapa majelis guru berangkat menuju Sekolah yang mengadakan lomba tersebut.
Sambutan meriah dari Sekolah tersebut lah yang mewarnai acara penjemputan piala tersebut.
Tak bisa di ungkap kan hanya dengan kata-kata, sangking bahagianya hati ini pada saat itu. Lebih-lebih ketika menaiki panggung yang telah di sediakan oleh panitia tersebut, hati seakan terbang tinggi mendengar sorak-sorak dan tepukan tangan dari guru-guru saya.
Pada akhirnya, perjuangan saya selama bertahun-tahun telah membuahkan hasil yang manis, di mana saya berlatih keras untuk mendapatkan apa yang saya harapkan, dan semuanya menjadi kenyataan.
Ribuan terima kasih saya ucapkan kepada Guru saya, karena tanpa dia saya seperti bak tanpa isi sama sekali.
Mungkin kalian boleh coba yah gimana serunya mengikuti lomba syair di sekolah terkeren tersebut.
Okeh Sobat berilmu, itu dia sedikit cerita serta pengalaman saya saat mengikuti lomba Syair di Sekolah terkeren se-Pekanbaru. Semoga dapat menjadi pelajaran agar lebih giat lagi dalam meraih apa yang kalian ingin kan yah.
Salam Sobat Berilmu.